Perusahaan e-commerce China, Temu, mengalami dampak dari perang dagang antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Akibat pengenaan tarif tinggi, e-commerce ini tidak lagi dapat mengirim barang pesanan pelanggannya di AS secara langsung dan tidak bisa memanfaatkan celah tarif de minimis. De minimis adalah ambang batas minimal dari suatu barang kiriman yang dapat tidak kena pajak atau bea masuk. Temu telah mengubah model bisnisnya di AS dengan hanya menampilkan daftar produk yang dikirim dari gudang-gudang di AS setelah aturan baru pemerintahan Trump berlaku. Barang-barang langsung dari China kini tidak tersedia lagi dan diberi label sebagai stok habis. Penjualan di AS kini ditangani oleh penjual lokal dan Temu telah merekrut penjual AS untuk bergabung dengan platformnya. Perusahaan ini secara bertahap membangun inventaris di AS selama setahun terakhir untuk mengantisipasi ketegangan perdagangan dan kenaikan tarif. Shein, sebagai pesaing Temu, juga terkena dampak penutupan celah de minimis. Banyak penjual pihak ketiga di Amazon yang tergantung pada produsen China juga mengalami perubahan. Kritikus menganggap ketentuan de minimis merugikan bisnis Amerika dan memfasilitasi pengiriman barang terlarang. Biden serta pemerintahan sebelumnya telah mencoba untuk membatasi ketentuan ini sebelum masa jabatan kedua Trump.
Dampak Kebijakan Trump terhadap E-Commerce China: Larangan Kirim Barang ke AS

Read Also
Recommendation for You

Presiden Prabowo Subianto secara resmi menetapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan…

Potret Bandara-Bandara Eropa Lumpuh Terkena Serangan Siber Pada tanggal 21 September 2025, bandara-bandara di Eropa…

Menko Airlangga Hartarto Yudhoyono (AHY) menyebut bahwa bonus demografi, posisi strategis di kawasan Indo-Pasifik, dan…

Protein merupakan nutrisi penting bagi kesehatan tubuh dan salah satu sumbernya adalah daging ayam broiler….

Dalam pemungutan suara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dikenal sebagai Deklarasi New York,…