Sejak dimulainya Kampanye Formula 1 2025, banyak perhatian difokuskan pada unit daya yang akan digunakan. Perubahan signifikan menuju penggunaan listrik yang lebih besar telah memengaruhi seluruh paket peraturan yang akan datang. Dalam beberapa pekan terakhir, spekulasi mengenai kembalinya mesin V10 alami telah mereda, dengan F1 mengonfirmasi komitmen pada penggunaan unit daya turbocharged dengan daya listrik yang lebih besar, tanpa MGU-H yang mahal, dan mesin pembakaran internal berbahan bakar ramah lingkungan.
Kerjasama yang menghasilkan kemitraan antara Ford dan Red Bull Powertrains semakin menunjukkan perkembangan positif. Mark Rushbrook, bos Ford Performance, menyatakan bahwa keterlibatan Ford dalam proyek Red Bull lebih besar dari yang diharapkan. Dengan fasilitas manufaktur canggih dan mesin cetak mereka, Ford telah mampu berkontribusi secara langsung dalam pengembangan unit daya untuk F1.
Meski tantangan terkait teknologi yang terlibat dalam pengembangan unit daya F1 terbukti lebih kompleks dibandingkan dengan pengembangan mobil GT3, Ford dan Red Bull Powertrains tetap optimistis. Mesin hibrida F1 merupakan hal baru bagi Ford, namun dengan tim yang didominasi oleh individu berpengalaman dalam dunia F1, keberhasilan proyek ini semakin dekat.
Dalam menghadapi tantangan dari pesaing dan memahami bahwa gambaran persaingan hampir tidak terlihat jelas, Ford dan Red Bull Powertrains harus terus mendorong batas kemampuan mereka. Kedekatan antara Ford dan Red Bull Racing dalam menghadapi persaingan dari Mercedes menunjukkan optimisme dan keyakinan dalam kapabilitas mereka untuk bersaing pada tahun 2026. Meskipun tingkat kesuksesan akhirnya akan ditentukan oleh standar yang ditetapkan oleh pesaing lain, namun kolaborasi mereka berpotensi menjadi kekuatan baru dalam dunia F1 mendatang.