Gabriel Bortoleto dan Nico Hulkenberg optimis bahwa Sauber telah mengalami kemajuan setelah kedatangan Jonathan Wheatley, mantan direktur olahraga Red Bull, sebagai kepala tim. Wheatley bergabung dengan Sauber sebagai team principal bulan lalu bersama dengan COO dan CTO Mattia Binotto untuk membawa tim menuju transisi menjadi tim F1 Audi untuk musim 2026. Sebelum perubahan ini terjadi, Wheatley telah mencoba untuk memperbaiki posisi Sauber yang sebelumnya berada di dasar klasemen. Hulkenberg menyambut baik perubahan ini dan menyatakan bahwa efeknya sudah mulai terlihat di dalam pabrik Sauber.
Perubahan yang paling mencolok adalah peningkatan dalam pitstop tim. Sauber kini berhasil mencetak beberapa pitstop tercepat di grid F1, menggantikan Red Bull yang selalu unggul dalam hal ini. Bortoleto mengakui bahwa tim ini sedang membangun momentum positif di bawah kepemimpinan Wheatley dan Binotto. Namun, pitstop cepat hanyalah salah satu komponen dari kesuksesan akhir pekan dalam balapan F1, karena tim ini masih perlu meningkatkan performa kualifikasi dan balapan.
Bortoleto menegaskan bahwa proses transformasi tim akan membutuhkan waktu yang tidak bisa instan. Ia mengingatkan bahwa semua hal dalam F1 memerlukan kesabaran dan proses yang matang. Sauber sadar akan batas kemampuannya dan tetap fokus untuk terus melakukan perbaikan. Hulkenberg menambahkan bahwa tim ini masih memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan dan terus berusaha untuk mencapai batas kemampuan optimal.