Agus Joyo Sutono, seorang guru pemerintah berbasis kontrak di SD Dua Jati Kulon di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, telah mengajar selama lebih dari dua puluh tahun. Baru-baru ini, ia menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap peningkatan dalam distribusi Tunjangan Profesi Guru (TPG) di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Agus mencatat bahwa pencairan TPG menjadi lebih cepat, akurat, dan transparan, sehingga memudahkan para guru di seluruh Indonesia untuk menerima tunjangan mereka.
Memulai mengajar pada tahun 2003 dan resmi diangkat sebagai guru PPPK pada tahun 2023, Agus melihat perjalanan profesionalnya sebagai titik balik dalam hal pengakuan dan motivasi untuk meningkatkan kualitas mengajarnya. Meskipun mendapatkan TPG sejak tahun 2011, baru tahun ini dia melihat peningkatan signifikan dalam sistem distribusi. Agus menyebutkan bahwa mekanisme baru transfer pusat langsung ke rekening guru telah menyederhanakan proses dan meningkatkan efisiensi.
Bagi Agus, TPG bukan hanya sebagai insentif keuangan tetapi juga sebagai simbol kepercayaan dan dukungan negara terhadap profesi mengajar. Dia memuji Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Presiden Prabowo atas kebijakan terobosan yang telah menyederhanakan proses distribusi. Selain untuk mendukung keluarganya, Agus juga menggunakan TPG untuk pendidikannya sendiri, mengejar gelar sarjana pendidikan sekolah dasar.
Selain untuk kepentingan pribadi, Agus menunjukkan solidaritas dengan membantu staf pengajar non-ASN dan berkontribusi pada kegiatan sekolah menggunakan sebagian dari tunjangan TPG-nya. Dia percaya bahwa kebijakan baru ini harus menjadi standar jangka panjang untuk mendukung kesejahteraan dan pekerjaan profesional guru yang berdedikasi. Agus berharap bahwa TPG akan terus memberikan manfaat bagi guru dan berkontribusi pada terwujudnya Indonesia yang lebih baik.