Berita  

Rahasia Kekayaan Israel yang Terjaga Meski Terlibat Perang

Israel membuka perang baru dengan Iran setelah meluncurkan serangan besar-besaran sejak Jumat (13/6/2025). Hal ini dilakukan saat Negeri Yahudi itu masih dalam konflik dengan Hamas di Gaza. Selain itu, Israel juga memiliki konflik dengan sejumlah negara Timur Tengah lainnya seperti Lebanon, Iran, Yaman, Suriah, dan Irak. Meskipun selalu berkonflik, Israel tetap berhasil mempertahankan statusnya sebagai negara maju dan makmur. Produk Domestik Bruto (PDB) Israel mencapai US$522,03 miliar pada 2022 atau sekitar Rp8.300 triliun, mewakili 0,23% perekonomian dunia.

Sumber pemasukan Israel tak lepas dari posisinya dari segi ekonomi. Diketahui, Negeri Zionis itu masuk kategori negara maju dengan PDB mencapai US$ 522,03 miliar pada 2022, tahun sebelum peperangan ini dimulai. PDB yang sebesar ini diciptakan dari kegiatan ekonomi yang beragam. Israel saat ini adalah negara industri dengan sebagian besar manufakturnya berdasarkan penelitian & pengembangan yang intensif dan canggih serta disokong proses, peralatan, dan mesin berteknologi tinggi.

Menurut para ahli PBB, kualitas penelitian dan pengembangan di Israel termasuk dalam peringkat 10 teratas di dunia. Kontribusi ini dihasilkan dari investasi besar dalam penelitian dan pengembangan, yang menghabiskan 4,9% PDB Israel. Dari segi mineral, Israel adalah pusat manufaktur dan perdagangan berlian terkemuka di dunia. Ini disebabkan kemajuan negara itu dalam sektor pengolahan berlian. Selain itu, Israel juga disebut mencetak kemajuan dalam bidang agrikultur.

Israel telah mendapatkan reputasi luar biasa sebagai ‘Negara Startup’ dunia. Salah satu startup asal Israel yang terkenal di kancah global adalah Waze. Ada juga Firebolt, yang mengembangkan data cloud untuk pengguna bisa menyederhanakan akses ke wawasan dan kemampuan analisa mereka. Kemudian, Israel telah mendapatkan reputasi luar biasa sebagai ‘Negara Startup’ dunia. Salah satu startup asal Israel yang terkenal di kancah global adalah Waze.

Industri ini tidak lepas dari donor dan tenaga terampil. Israel mendapatkan ‘durian runtuh’ dari banyaknya tenaga ahli yang melakukan eksodus dari negara-negara Eropa selama pecah Perang Dunia II untuk menghindari persekusi. Negeri Yahudi tersebut terkenal dengan industri manufaktur yang paling maju sejak 1970-an. Israel tidak mengandalkan sumber uang dari minyak seperti negara Arab lainnya. Perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi semakin menjamur di Israel. Sementara itu, dari segi donor, Israel juga mendapatkan sokongan dari sekutu dekatnya, Amerika serikat. Israel adalah penerima bantuan luar negeri AS yang paling signifikan. Israel dilaporkan telah menerima sekitar US$263 miliar atau setara Rp4.181 triliun sejak 1946 hingga 2023 dari Washington.

Source link