Haas F1 Team merayakan grand prix ke-200 dengan menghadirkan livery versi debut mereka di tahun 2016. Sebuah kilas balik pahit bagi tim pendatang baru di F1, yang hampir mengalami kebangkrutan di tengah pandemi COVID-19. Namun, berkat restrukturisasi di bawah kepemimpinan Ayao Komatsu, Haas berhasil bangkit dan menunjukkan performa yang lebih sehat. Meskipun finis di peringkat terakhir pada 2023, tim telah menjadi penantang di tengah papan pada 2024 dan terus konsisten meraih posisi bagus. Ayao Komatsu mengungkapkan perjalanannya bersama tim sejak awal dan teringat momen-momen bersejarah dalam karir Haas F1 Team.
Prestasi Haas dapat dibilang sebagai kisah sukses dalam mengatasi tantangan sebagai tim terkecil di F1. Meskipun masih harus meningkatkan konsistensi hasil, Haas mampu menunjukkan performa yang mengesankan di beberapa balapan. Dibawah pimpinan Esteban Ocon dan rookie Oliver Bearman, tim berhasil meraih poin sebanyak tujuh kali dan menunjukkan potensi yang mengesankan. Meskipun mengalami tantangan, Ocon dan Bearman berjuang keras untuk mengoptimalkan performa mobil Haas.
Ayao Komatsu, yang menjadi insinyur tim pada tahun lalu, diakui atas peranannya dalam memperbaiki budaya komunikasi yang transparan di tim. Dengan upaya meningkatkan fasilitas tim dan menciptakan lingkungan kerja yang positif, Haas berusaha untuk tetap bersaing di lini tengah F1. Komatsu juga mengungkapkan rencana peningkatan fasilitas tim di Banbury yang bekerja sama dengan unit di Maranello.
Meskipun berada dalam persaingan yang semakin ketat, Haas terus berjuang untuk memperbaiki performa mereka. Esteban Ocon menegaskan pentingnya untuk tidak menyerah terlalu dini di musim ini dan tetap fokus untuk meraih hasil terbaik. Dengan perubahan yang dilakukan di bawah kepemimpinan Komatsu, Haas F1 Team menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi penantang yang patut diwaspadai di arena balap mobil.