Dalam tren minuman sehat yang sedang populer, teh hijau dan matcha kembali menjadi sorotan. Meski keduanya berasal dari Camellia sinensis, perbedaan dalam metode penanaman, pengolahan, dan penyajian membuat keduanya memiliki karakteristik yang unik. Sejumlah ahli telah membedah keunggulan masing-masing jenis teh ini, termasuk kandungan antioksidan dan efeknya pada metabolisme tubuh. Mereka juga mengingatkan potensi risiko kesehatan jika kedua minuman ini dikonsumsi secara berlebihan.
Teh hijau diproses dengan cara daun dipetik, dikukus atau digoreng ringan untuk mencegah oksidasi, kemudian diseduh menggunakan air panas. Sementara matcha merupakan bentuk bubuk daun teh yang ditanam di tempat teduh, dikuliti, dikukus, dan digiling halus—mengonsumsi seluruh daun, bukan hanya infusannya, sehingga memberikan konsentrasi nutrisi yang lebih tinggi.
Kandungan antioksidan dalam matcha jauh lebih tinggi dibanding teh hijau seduh karena dikonsumsi utuh dalam bentuk bubuk. Salah satu antioksidan utama yang terkandung di dalamnya adalah EGCG yang berperan penting dalam melawan radikal bebas dan mendukung kesehatan jantung serta metabolisme tubuh. Studi menunjukkan bahwa satu cangkir matcha setara dengan tiga cangkir teh hijau biasa dalam kandungan antioksidannya.
Kedua minuman ini mengandung kafein, yang dapat menyebabkan gangguan tidur, iritabilitas, hingga palpitasi jantung jika dikonsumsi secara berlebihan. Untuk itu, penting untuk memperhatikan takaran konsumsi harian, terutama bagi individu yang sensitif terhadap kafein. Cleveland Clinic merekomendasikan konsumsi matcha maksimal 1-2 cangkir per hari, atau setara dengan sekitar 1 sendok teh bubuk.
Baik teh hijau maupun matcha memiliki manfaat kesehatan yang signifikan jika diminum secara rutin dan dalam batas aman. Pilihan terbaik antara kedua minuman ini tergantung pada preferensi rasa, toleransi terhadap kafein, gaya hidup harian, serta anggaran masing-masing individu. Sesuaikanlah konsumsi teh hijau atau matcha sesuai kebutuhan dan toleransi tubuh untuk mendapatkan manfaat maksimal.