Israel dan Hamas akan melakukan pembicaraan di Qatar untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan mengenai pembebasan sandera. Delegasi Israel telah menerima undangan dari Qatar, sementara Hamas memberikan tanggapan positif terhadap tawaran gencatan senjata. Namun, terdapat persyaratan tambahan dari Hamas yang memperoleh kepastian bahwa jika pembicaraan tentang gencatan senjata tidak berhasil, persekusi tidak akan berlanjut.
Di sisi lain, serangan dan tembakan Israel di Gaza mengakibatkan puluhan warga Palestina tewas. Pejabat pertahanan Hamas melaporkan kejadian tragis ini yang meninggal terutama berada di daerah al-Mawasi, termasuk seorang dokter dan ketiga anaknya. Selain itu, dua karyawan Amerika dari organisasi bantuan terluka dalam serangan di Khan Younis.
Israel sebelumnya menolak amandemen Hamas terhadap tawaran gencatan senjata. Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan delegasi untuk pergi ke Qatar untuk pembicaraan dan pembicaraan mengenai pembebasan sandera. Rencana gencatan senjata juga melibatkan pembebasan sandera Israel oleh Hamas dengan imbalan tahanan Palestina. Selain itu, bantuan yang cukup akan segera disalurkan ke Gaza melalui PBB dan Komite Palang Merah Internasional.
Perjanjian juga mencakup penarikan Israel dari Gaza dan jaminan bahwa operasi militer tidak akan dilanjutkan bahkan jika gencatan senjata berakhir tanpa kesepakatan permanen. Meskipun ada ketegangan, mediator percaya bahwa negosiasi serius akan dimulai sejak hari pertama. Namun, Netanyahu menolak perjanjian hingga semua sandera dibebaskan dan kekuatan Hamas dihancurkan. Perundingan selanjutnya akan menentukan nasib masa depan kawasan tersebut.