Berita  

Rencana Pembangunan 5,2 GW Pembangkit Panas Bumi di RI: Inovasi Diperlukan

Pembangkit Listrik Panas Bumi di Indonesia Butuh Terobosan
Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Yurizki Rio, menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan terobosan dalam mengembangkan pembangkit listrik panas bumi. Menurutnya, target ini merupakan tantangan yang harus diatasi dengan pendekatan baru. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas panas bumi sebesar 5,2 GW dalam 10 tahun ke depan. Dalam jangka menengah, targetnya adalah 1,5 GW dalam 5 tahun.

Secara keseluruhan, pemerintah berencana menambah kapasitas pembangkit sebesar 69,5 GW hingga tahun 2034, di mana sebagian besar berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) serta sistem penyimpanan energi. Selain panas bumi, pembangkit energi terbarukan lain yang akan dikembangkan meliputi tenaga surya, angin, hidro, dan bioenergi. Selain itu, energi baru seperti nuklir juga akan diperkenalkan dengan pembangunan dua reaktor kecil di Sumatera dan Kalimantan.

Untuk mendukung distribusi sistem kelistrikan, pemerintah juga memperkuat infrastruktur dengan membangun jaringan transmisi sepanjang hampir 48.000 kilometer serta gardu induk dengan kapasitas total 108.000 MVA di seluruh Indonesia. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Eniya Listiani Dewi, berharap target lebih dari 1,5 Giga Watt bisa tercapai dalam 5 tahun mendatang. Hal ini diharapkan dapat mempercepat implementasi pembangkit listrik panas bumi di Indonesia.

Source link