Departemen Keuangan Amerika Serikat melaporkan surplus anggaran sebesar US$27 miliar hingga Juni 2025 menjelang pemberlakuan tarif resiprokal pada 1 Agustus 2025 oleh Presiden Donald Trump. Surplus ini terjadi setelah setoran dari bea cukai pertama kali melampaui US$100 miliar. Walaupun, dalam kurun waktu sembilan bulan pertama tahun fiskal 2025, penerimaan bea cukai AS mencapai rekor sebesar US$113,3 miliar (Rp1.831 triliun) secara bruto dan US$108 miliar (Rp1.750 triliun) secara neto, hampir dua kali lipat dari penerimaan tahun sebelumnya. Selain itu, tarif kini telah tumbuh menjadi sumber pendapatan terbesar keempat bagi pemerintah federal.
Data Departemen Keuangan AS juga menunjukkan bahwa setoran dari tarif perdagangan ini telah memberikan dampak pada peningkatan penerimaan bea cukai, mencapai rekor terbaru per akhir Juni 2025. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, melalui akun media sosialnya, menyatakan bahwa kinerja anggaran per Juni 2025 menunjukkan bahwa AS akan “menghasilkan keuntungan” dari kebijakan tarif yang diterapkan Trump. Departemen Keuangan AS bahkan memperkirakan pendapatan tarif AS bisa mencapai $300 miliar pada tahun 2025. Selain itu, dengan adanya peningkatan setoran tarif, anggaran pada bulan Juni 2025 berhasil mencatat surplus setelah sebelumnya mengalami defisit pada Juni 2024.
Tarif, sebagai bagian dari pendapatan federal, telah meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu empat bulan menjadi sekitar 5% dari sekitar 2%, berkontribusi sebagai sumber pendapatan federal terbesar keempat setelah pajak penghasilan individu dan pajak perusahaan. Meskipun terdapat peningkatan penerimaan bea cukai, belanja negara pada bulan Juni mengalami penurunan sebesar 7%. Namun, setelah disesuaikan dengan pergeseran jadwal pembayaran pendapatan dan tunjangan, anggaran AS berpotensi kembali defisit pada Juni, seiring dengan defisit tahun sebelumnya. Ondisinya, surplus anggaran kali ini menjadi bukti yang menunjukkan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Trump memberikan dampak positif terhadap keuangan negara.