Chevron, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Amerika Serikat (AS), menarik minat untuk kembali mengelola blok migas di Indonesia. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Tri Winarno, mengakui bahwa Chevron tertarik dengan blok migas di Indonesia. Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan beberapa blok migas untuk ditawarkan kepada Chevron. Sebuah pengumuman yang dilakukan Tri di Gedung DPR RI, Jakarta, menunjukkan bahwa Chevron tertarik dengan potensi blok migas di Tanah Air, termasuk blok Warim yang terbagi menjadi Akimeugah 1 dan Akimeugah 2.
Beberapa waktu lalu, Tri menyatakan bahwa masih ada sumur migas potensial yang bisa dikelola oleh investor asing, termasuk Area Warim yang saat ini terbagi menjadi dua wilayah kerja. Pemerintah berencana untuk melelang sebanyak 60 Wilayah Kerja (WK) atau blok migas hingga 2028 untuk meningkatkan produksi migas nasional. Chevron sebelumnya mengelola Blok Rokan di Riau, blok minyak terbesar di Indonesia, namun pengelolaannya telah dialihkan ke PT Pertamina Hulu Rokan sejak Agustus 2021.
Selain Area Warim, Chevron juga melepas proyek IDD di Kalimantan Timur kepada perusahaan asal Italia, Eni, pada Juli 2023. Dalam upaya untuk mengembangkan blok migas di Indonesia, pemerintah dan Chevron sedang berdiskusi untuk peluang kerjasama lebih lanjut guna mendukung industri migas di Tanah Air.