Berita  

AS Cabut Visa Hakim Agung Brasil: Kontroversi di Balik Perburuan Penyihir

Ketegangan diplomatik antara Amerika Serikat dan Brasil semakin memanas setelah AS mencabut visa sejumlah tokoh hukum Brasil, termasuk Hakim Agung Alexandre de Moraes. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap surat perintah penggeledahan dan penahanan mantan Presiden Jair Bolsonaro oleh Mahkamah Agung Brasil, yang juga melarangnya untuk berkomunikasi dengan pejabat asing. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menuding tindakan Moraes sebagai bagian dari “perburuan penyihir politik” dan segera menjatuhkan sanksi visa kepada Moraes dan sekutunya. Trump sebelumnya telah mencoba mempengaruhi pemerintah Brasil untuk membantu Bolsonaro dengan mengumumkan tarif impor sebesar 50%. Namun, langkah Mahkamah Agung Brasil yang memperketat pengawasan terhadap Bolsonaro justru memperkuat dukungan publik terhadap pemerintahan yang berkuasa. Tindakan hukum terhadap Bolsonaro, termasuk larangan berkomunikasi dengan pejabat asing, menunjukkan bahwa taktik Trump kini bumerang bagi Brasil. Perintah pengadilan tersebut dipandang oleh Bolsonaro sebagai pengecut dan ia mengaku merasa terhina dengan pemakaian ankle monitor oleh polisi federal. Brazolnaro membantah kabur dari Brasil namun menyatakan akan bertemu Trump jika mendapatkan kembali paspornya. Trump sendiri telah memberlakukan tarif 50% terhadap barang-barang asal Brasil sebagai respons terhadap proses persidangan Bolsonaro. Dalam keputusannya, Moraes menyatakan pembatasan terhadap Bolsonaro ditujukan karena adanya tuduhan bahwa mantan presiden tersebut berusaha campur tangan dalam sistem peradilan Brasil, yang dianggap sebagai serangan terhadap kedaulatan nasional. Selama beberapa minggu terakhir, Trump telah mendesak Brasil untuk menghentikan kasus hukum terhadap Bolsonaro, namun tindakan keras terus dilakukan oleh pihak berwenang.

Source link