Ketegangan antara NATO dan Rusia kembali memanas dengan peringatan dari seorang jenderal tinggi NATO tentang kemungkinan perebutan wilayah Kaliningrad milik Rusia jika agresi militer dari Moskow terus berlanjut. Jenderal Christopher Donahue, Komandan Angkatan Darat Amerika Serikat untuk Eropa dan Afrika, menyampaikan bahwa pasukan NATO siap untuk merebut Kaliningrad dalam waktu yang sangat cepat jika situasi memaksa. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi LandEuro perdana yang menandai peluncuran strategi pertahanan baru NATO di kawasan timur Eropa.
Perkembangan ini mencerminkan kekhawatiran yang semakin meningkat dari NATO terhadap niat Presiden Vladimir Putin di tengah perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga memperingatkan bahwa jika Putin tidak dihentikan, agresi tersebut bisa merembet ke wilayah anggota NATO. Strategi baru yang dikenal sebagai Eastern Flank Deterrence Line menekankan pentingnya interoperabilitas sekutu, penguatan kekuatan darat, serta kemampuan mobilisasi dan digitalisasi yang cepat.
Wilayah Kaliningrad sendiri merupakan wilayah eksklave Rusia yang sangat dipermilitariskan, terletak di antara Polandia dan Lituania, dua anggota NATO. Karena posisinya yang strategis, wilayah ini diketahui menjadi tempat penyimpanan rudal dengan kemampuan nuklir. Namun peringatan NATO terhadap Kaliningrad juga disambut dengan respons dari Moskow, dengan Ketua Komite Urusan Luar Negeri parlemen Rusia menyatakan bahwa serangan terhadap Kaliningrad akan dianggap sebagai serangan langsung terhadap Rusia.
Ketegangan ini terjadi di tengah peringatan dari intelijen dan pertahanan negara-negara Barat bahwa Rusia memiliki potensi untuk mengancam langsung wilayah NATO dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Bahkan dokumen Tinjauan Strategis Nasional Prancis menyebut Rusia sebagai ancaman paling langsung terhadap stabilitas di Eropa. Presiden Zelensky sendiri memberikan peringatan untuk tetap teguh, menegaskan bahwa jika hal ini tidak diatasi, konflik tersebut bisa membesar menjadi perang dunia.