Pada MotoGP Republik Ceko, Gigi Dall’Igna, manajer umum dan insinyur utama Ducati, kembali hadir setelah absen di balapan sebelumnya di Jerman. Dalam balapan tersebut, Dall’Igna bersikap cemas saat dua pembalap dari tim pabrikan menghadapi masalah tekanan ban. Meskipun Marc Marquez memenangkan balapan untuk kali kelima secara berturut-turut di atas Ducati, wajah Dall’Igna mencerminkan perasaan campuran antara kebahagiaan dan kekhawatiran. Meskipun hasilnya positif, Dall’Igna mengingatkan bahwa tidak boleh lengah karena keunggulan Ducati berangsur-angsur berkurang.
Dall’Igna menyoroti keterbatasan Ducati yang diimbangi dengan kehadiran prototipe di lintasan. Ia mendorong timnya untuk terus mencari perbaikan dan solusi yang lebih baik untuk paruh kedua musim. Meskipun demikian, Dall’Igna melihat perkembangan positif dari pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, yang mencatat waktu tercepat ketiga dalam balapan. Namun, Bagnaia menghadapi beberapa masalah teknis yang perlu diselesaikan.
Dall’Igna juga dihadapkan dengan pertanyaan tentang konfigurasi mesin untuk musim 2026, dengan pembekuan mesin selama dua tahun. Meskipun ada dua spesifikasi mesin yang tersedia, Dall’Igna menyebutkan kebingungan terkait aturan yang mengharuskan kedua pembalap di tim pabrikan menggunakan spesifikasi yang sama. Dall’Igna tetap optimis dan siap menghadapi tantangan tersebut untuk memastikan performa Ducati tetap kompetitif di lintasan.