Berita  

18 Proyek Hilirisasi Berhadiah Rp618 Triliun: Studi Kelayakan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang juga merupakan Ketua Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, Bahlil Lahadalia, secara resmi menyerahkan dokumen studi pra-kelayakan untuk proyek hilirisasi dan ketahanan energi nasional kepada CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani. Bahlil mengungkapkan bahwa sudah ada sekitar 18 proyek hilirisasi yang telah menyelesaikan pra studi kelayakan dengan estimasi nilai investasi mencapai US$ 38,63 miliar atau sekitar Rp 618,13 triliun.
Dari 18 proyek hilirisasi tersebut, terdiri dari proyek mineral dan batu bara, transisi energi, ketahanan energi, pertanian, serta kelautan dan perikanan. Hasil kajian pra studi kelayakan ini telah melalui proses diskusi mendalam melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk akademisi, pemangku kepentingan, pengusaha, dan penyedia teknologi. Bahlil menegaskan pentingnya peran Danantara dalam melakukan penyempurnaan kajian tersebut.
Selain itu, proyek-proyek hilirisasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi hampir 300.000 tenaga kerja. Tim Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional akan terus berkomunikasi intensif dengan Danantara untuk menetapkan skema pembiayaan, skala prioritas proyek, model bisnis, pelaksanaan proyek, lokasi, perizinan lahan, dan mitigasi sosial lingkungan.
Bahlil menekankan bahwa Satgas akan memberikan dukungan penuh dalam proses penyempurnaan kajian, serta membantu Danantara dalam melihat feasibility bisnis, sistem pembiayaan, dan mencari mitra yang tepat. Sinergi antara Danantara dengan berbagai pihak diharapkan dapat memperkuat eksekusi proyek-proyek hilirisasi ini demi ketahanan energi nasional.

Source link