Berita  

Israel Buka Jalur Bantuan Warga Gaza: Tanggapan Global

Israel telah membuka kembali akses pengiriman bantuan ke jalur Gaza, Palestina, setelah mendapat tekanan keras dari masyarakat dan komunitas internasional. Sebelumnya, banyak yang protes karena Israel tidak memberikan akses bantuan yang cukuk kepada warga Gaza, yang mengakibatkan kematian akibat kelaparan. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sudah ada 101 orang meninggal akibat kekurangan gizi, di antaranya 80 anak-anak. Data juga menunjukkan bahwa 900 ribu anak sedang mengalami kelaparan dan 70 ribu lainnya mengalami malnutrisi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat bahwa seluruh warga Gaza saat ini mengalami krisis pangan yang serius. Dalam upaya membantu, Israel akhirnya mengirimkan sejumlah bantuan makanan ke area pengungsian warga di Gaza utara. Namun, sayangnya, ada 11 orang yang terluka karena paket bantuan jatuh langsung ke tenda warga.

Banyak pihak internasional mengkritik keputusan Israel mengirimkan bantuan melalui udara. Mereka menilai bahwa airdrop tidak efektif, mahal, dan berisiko bagi keselamatan warga Gaza. Sebagai gantinya, banyak yang menyarankan agar jalur darat dibuka dan truk-truk bantuan diizinkan masuk. Namun, hal ini juga memerlukan jaminan keamanan agar bantuan dapat disalurkan dengan baik.

Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa tindakan militer Israel di Gaza telah menelan korban puluhan ribu jiwa, mayoritas adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. Banyak yang masih belum ditemukan karena tertimbun reruntuhan bangunan yang dihancurkan oleh serangan Israel. Meski demikian, jumlah korban tewas diperkirakan bisa lebih tinggi lagi.

Dalam situasi yang mencekam ini, bantuan yang disalurkan harus memperhatikan keamanan, keefektifan, dan kebutuhan mendesak warga Gaza yang terdampak konflik. Semoga dengan adanya akses bantuan yang kembali dibuka, kondisi kemanusiaan di Gaza akan membaik.

Source link