Berita  

Kiamat Baru: Ancaman bagi Negeri Kaya Minyak

Krisis yang sedang melanda Iran tidak hanya terbatas pada satu aspek, melainkan merupakan kombinasi dari masalah berbagai sektor yang mengancam kesejahteraan jutaan warga negara tersebut. Mulai dari kekeringan yang melanda negara tersebut, defisit listrik kronis, hingga suhu panas ekstrem yang menciptakan pola hidup baru bagi warganya. Bagi Sara, seorang pemasar digital di Teheran, memeriksa jadwal pemadaman listrik telah menjadi rutinitas harian yang tak terelakkan, sementara Fatemeh harus beradaptasi dengan pemutusan air mendadak yang menantang. Organisasi Meteorologi Iran melaporkan suhu ekstrem di beberapa kota, sementara curah hujan di bawah rata-rata, menciptakan kondisi yang tidak terlalu menguntungkan bagi penduduk setempat.

Tidak hanya masalah praktis yang dihadapi, krisis ini juga berdampak pada dunia usaha, di mana manajer perusahaan seperti Shahram harus memulangkan karyawan jika listrik mati di jam kerja. Toko kecil juga terdampak, dengan pemilik toko kue membuang produk yang rusak akibat matinya kulkas. Akar masalah energi di Iran sebagian besar dipicu oleh infrastruktur yang rapuh, minimnya investasi, dan keterbatasan produksi yang tidak mampu mengejar lonjakan permintaan. Dewan Strategis Tadbir-E-Abe Iran juga mengungkapkan bahwa masalah krisis energi dan air di negara itu disebabkan tidak hanya oleh perubahan iklim, melainkan juga oleh pola konsumsi domestik yang tidak berkelanjutan.

Dengan demikian, krisis yang sedang dihadapi Iran tidak hanya sekadar masalah praktis sehari-hari, melainkan merupakan cerminan dari kesalahan infrastruktur, kebijakan, dan perilaku konsumtif yang telah terakumulasi selama bertahun-tahun. Jika tidak ada perubahan dalam pola penggunaan sumber daya, baik energi maupun air, negara ini mungkin akan menghadapi lebih banyak tantangan di masa depan, memperpanjang ketidakpastian dan melahirkan generasi baru yang tumbuh dengan kelangkaan sebagai norma.

Source link

Exit mobile version