Penasihat dari Prasasti Center for Policy Studies, Burhanuddin Abdullah, mengungkapkan bahwa target pertumbuhan ekonomi 8% per tahun masih sulit untuk dicapai. Hal ini disebabkan oleh tingginya Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di Indonesia, yang saat ini mencapai 6,5%. Burhanuddin menyatakan bahwa meskipun ambisius, target pertumbuhan tersebut akan sulit tercapai secara keseluruhan.
Namun, Burhanuddin juga menyoroti potensi ekonomi digital dalam menyelesaikan masalah ICOR tersebut. Riset dari Prasasti menunjukkan bahwa ekonomi digital telah berhasil menurunkan angka ICOR di Indonesia, yang saat ini berada pada 4,3. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi digital mampu mendorong output ekonomi dengan lebih efisien.
Dengan demikian, Burhanuddin mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan ekonomi digital dan infrastruktur digital Indonesia. Dengan upaya ini, besaran investasi yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dengan ICOR 6,5 sebanyak Rp 11 ribu triliun dapat ditekan. Dorongan ini diharapkan dapat membantu Indonesia keluar dari middle income trap lebih cepat, sesuai dengan proyeksi dari Bappenas.