Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol, mengungkapkan pentingnya mindset yang tepat bagi perusahaan pertambangan dalam menjalankan agenda konservasi lingkungan. Tanpa mindset yang tepat, pelaksanaan konservasi lingkungan cenderung kurang optimal. Hanif menekankan bahwa penting bagi setiap pelaku usaha untuk menjadikan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari visi utama, bukan hanya dilakukan sebagai respons terhadap mandat atau keluhan. Dia menilai bahwa Indonesia perlu mengadopsi konsep ekonomi yang memperhatikan aspek lingkungan, sehingga pelaku usaha benar-benar memperhatikan pelestarian lingkungan dalam kegiatan bisnisnya.
Selain itu, Hanif menyoroti pentingnya keselarasan program hilirisasi di sektor pertambangan dengan aspek lingkungan hidup. Menyusul kunjungannya ke beberapa kawasan industri pertambangan, dia mendapati bahwa pengelola kawasan industri cenderung mematuhi regulasi lingkungan yang telah ditetapkan pemerintah, namun masih terdapat tantangan di sektor hulu. Oleh karena itu, penilaian terhadap aspek keselamatan dan kelestarian lingkungan harus dilakukan secara menyeluruh dari sektor hulu hingga hilir pertambangan.
Dengan demikian, Hanif menegaskan pentingnya melakukan assessment dalam konteks hilirisasi, mulai dari raw material, proses produksi, pengangkutan, penggunaan, hingga pasca penggunaan. Hal ini diharapkan dapat memastikan bahwa kegiatan bisnis di sektor pertambangan tidak hanya fokus pada profitabilitas semata, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan yang dihasilkan.