Timur Tengah semakin memanas dengan serangkaian serangan dari Israel yang ditujukan kepada beberapa negara di kawasan tersebut, dengan dalih untuk melumpuhkan kelompok penguasa Gaza Palestina, Hamas. Israel telah melancarkan serangan ke Palestina, Lebanon, Suriah, Tunisia, Qatar, dan Yaman sejak awal pekan ini.
Di Palestina, serangan Israel terus menggempur Gaza, menyebabkan banyak korban jiwa dan luka. Serangan ini telah menimbulkan kecaman internasional dan dianggap sebagai genosida oleh sebagian akademisi. Di Lebanon, Israel disebut telah menyerang depot senjata Hizbullah, menyusul langgaran perjanjian gencatan senjata sebelumnya. Sedangkan di Suriah, serangan Israel dilaporkan telah menargetkan beberapa lokasi, meskipun sebelumnya telah ada pembicaraan damai antara kedua negara.
Tunisia juga menjadi sasaran serangan Israel, dengan tuduhan melancarkan dua serangan pesawat tak berawak terhadap armada Global Sumud Flotilla, yang berusaha menembus blokade Gaza. Qatar pun menjadi target serangan Israel untuk pertama kalinya, dalam konteks negosiasi gencatan senjata antara Hamas, Israel, dan Amerika Serikat. Sementara di Yaman, setidaknya 35 orang tewas dalam serangan udara Israel di ibu kota Sanaa dan provinsi al-Jawf.
Serangkaian serangan ini menimbulkan kecaman dari berbagai pihak dan menyebabkan kekhawatiran atas kondisi keamanan di Timur Tengah. Diperlukan upaya diplomasi yang lebih besar untuk menghentikan gelombang serangan ini dan mendorong tercapainya perdamaian di kawasan tersebut.
