Berita  

Puluhan Ton Emas RI Hilang Akibat Kurangnya Hilirisasi

Sebelum program hilirisasi diterapkan di Indonesia, banyak mineral berharga ikut terangkut ke luar negeri bersama dengan mineral mentah yang diekspor. Bahkan, ternyata mineral mentah yang diekspor mengandung puluhan ton emas setiap tahun. Namun, setelah menjalankan program hilirisasi, pengolahan mineral dilakukan di dalam negeri dan Indonesia dapat menghasilkan emas batangan hingga puluhan-ratusan ton setiap tahun. Contohnya terlihat pada konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang sekarang mampu menghasilkan hingga 80 ton emas per tahunnya. Sebelumnya, sebagian mineral ikutan, seperti emas, tidak terolah di dalam negeri sehingga Indonesia kehilangan manfaatnya. Namun berkat kebijakan hilirisasi, Indonesia kini memiliki smelter modern berskala dunia seperti milik Freeport di Gresik, Jawa Timur. Pemerintah juga mendorong proses hilirisasi untuk bauksit, timah, dan nikel guna memperkuat industri nasional dan menciptakan lapangan kerja. Langkah ini tidak hanya untuk meningkatkan perekonomian, tetapi juga kedaulatan negara, karena dengan mengolah hasil tambang di dalam negeri, Indonesia dapat menjadi produsen bernilai tambah tinggi di pasar global. Emas yang sebelumnya diekspor kini sudah bisa dinikmati di dalam negeri, menjadi awal dari pengelolaan tambang yang lebih baik di Indonesia.

Source link