Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan proyek gas Lapangan Abadi, Blok Masela, yang dioperasikan oleh Inpex Corporation dari Jepang dapat beroperasi paling lambat pada tahun 2029. Tahap Front End Engineering and Design (FEED) atau desain teknis proyek tersebut telah dimulai. Djoko Siswanto, Kepala SKK Migas, menyatakan bahwa Inpex telah memulai tahap tersebut dan langkah selanjutnya adalah mempercepat perizinan seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan pelepasan kawasan hutan.
Proyek ini akan mencakup empat paket pekerjaan FEED, termasuk OLNG, FPSO, SURF, dan GEP, yang juga melibatkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS). Inpex telah mengkontrak paket FPSO, SURF, dan GEP dengan metode dual FEED untuk memilih kontraktor terbaik untuk tahap selanjutnya. Proyek ini diharapkan dapat memproduksi LNG hingga 9,5 juta ton per tahun untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia, Jepang, dan negara Asia lainnya.
Blok Masela, terletak di Maluku, memiliki sejarah yang panjang sejak penemuan cadangan gas jumbo oleh Inpex pada tahun 2000. Shell sebelumnya memiliki saham di proyek ini namun kemudian hengkang dan sahamnya diambil oleh Pertamina dan Petronas. Lapangan Abadi di Blok Masela memiliki cadangan gas yang besar dan akan menjadi sumber energi bersih dalam jangka panjang. Inpex telah meluncurkan FEED OLNG pada tahun 2025 untuk memajukan proyek tersebut.
Proyek ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia, tetapi juga akan mendukung target net-zero emisi karbon Indonesia di tahun 2060. Dengan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 10.000 orang, proyek ini akan menjadi peluang besar bagi pengembangan lapangan migas baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Inpex juga telah mendapatkan persetujuan Pemerintah Indonesia untuk menerapkan teknologi CCS sebagai bagian dari proyek ini.
Dengan berbagai perkembangan dan rencana yang telah diatur, proyek gas Lapangan Abadi, Blok Masela diharapkan dapat menjadi salah satu proyek energi yang signifikan dan terdepan dalam mendukung keberlanjutan energi Indonesia.