Fabio Quartararo telah menunjukkan loyalitas yang tak diragukan lagi. Yamaha, merek dengan garpu tala, telah mempertaruhkan kepercayaan pada Quartararo sejak debutnya di MotoGP pada tahun 2019. Dalam perjalanan karirnya, Quartararo telah membuktikan dirinya sebagai andalan utama proyek Yamaha. Setelah dua kali memperpanjang kontraknya dengan pabrikan tersebut, Quartararo kini dihadapkan pada keputusan yang rumit. Yamaha sedang dalam proses pembangunan kembali, terutama dalam pengembangan mesin V4 agar motor mereka kembali kompetitif.
Sementara itu, Quartararo sendiri berada di persimpangan jalan. Apakah dia akan terus mempercayai Yamaha atau menjelajahi rencana alternatif dengan prototipe lain yang menawarkan jaminan lebih besar bagi kemenangan? Quartararo telah mengungkapkan keinginannya untuk kembali mengendarai motor yang memungkinkan dia bersaing secara reguler untuk mengejar kemenangan. Meskipun Yamaha telah memberinya kontrak dengan bayaran tinggi, Quartararo tidak akan ragu untuk meninggalkan tim jika tidak memenuhi ekspektasinya.
Kepergian Marc Marquez dari Honda merupakan pelajaran bagi Yamaha. Quartararo juga menyadari bahwa dia tidak bisa terus berkeliaran di bayangan dan harus berani membuat keputusan. Pernyataannya menunjukkan bahwa dia tidak akan bertahan dengan Yamaha setelah 2026. Quartararo menekankan bahwa Yamaha harus menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang nyata, terutama dengan kehadiran mesin V4. Situasi saat ini membuatnya harus mempertimbangkan pilihan dengan hati-hati, sementara persaingan di pasar MotoGP semakin intens.
Dengan bakat dan potensi yang dimilikinya, Quartararo diharapkan bisa terus bersinar di MotoGP. Namun, hal ini tergantung pada langkah-langkah yang diambil oleh Yamaha dalam menghadapi tantangan yang ada. Quartararo berharap Yamaha dapat memberinya solusi yang memuaskan dalam waktu dekat. Jika tidak, dia mungkin harus mencari peluang baru di luar Yamaha untuk mengejar ambisinya di arena balap internasional.
