Francesco Bagnaia menunjukkan pemulihan yang solid di GP Catalunya setelah menghadapi kualifikasi terburuknya di MotoGP. Meskipun berhasil meraih posisi ketujuh, pada hari Sabtu ia memulai balapan dari posisi terbuncit, hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam kariernya di MotoGP. Bos tim Ducati, Davide Tardozzi, menggelengkan kepala melihat pembalap dengan 25 pole position harus memulai balapan di posisi 21. Perjalanan Bagnaia dari akhir pekan yang sulit hingga finis di posisi terhormat di hari Minggu memperlihatkan peningkatan yang signifikan.
Dalam balapan Catalunya, Bagnaia berhasil naik ke posisi ketujuh meskipun menghadapi beberapa kecelakaan dan masalah teknis dengan motor Ducatinya. Meskipun demikian, performa Bagnaia terus menurun seiring berjalannya musim, setelah empat balapan tanpa meraih podium. Hal ini menunjukkan bahwa pembalap asal Italia itu sedang menghadapi tantangan besar dalam mencapai kembali performa terbaiknya.
Berbagai penjelasan dari berbagai pihak mengenai kemerosotan performa Bagnaia menimbulkan pertanyaan, mulai dari masalah teknis hingga kekurangan kepercayaan diri. Sementara itu, manajer umum Ducati, Gigi Dall’Igna, menyatakan bahwa Bagnaia tidak memiliki perasaan yang sama seperti tahun sebelumnya, yang mempengaruhi performanya di trek. Meskipun Bagnaia optimis untuk tes berikutnya di Misano, tantangan berat masih menanti di sisa musim 2025.
Meskipun terus berjuang, Bagnaia tetap menghadapi kesulitan untuk kembali ke barisan depan. Meskipun Marquez mungkin telah mengamankan gelar juara, Bagnaia harus fokus untuk memperbaiki performanya dan kembali bersaing di MotoGP. Tantangan bagi Ducati adalah memastikan bahwa Bagnaia, pembalap terpenting kedua dalam sejarah tim, menemukan kembali performa terbaiknya dan kembali berada di puncak kelasemen.