Jakarta, CNBC Indonesia – Video viral tentang Pidato Calon Presiden (Capres) RI Prabowo Subianto yang mengatakan ‘Ndasmu Etik’. Video pendek tersebut tersebar di media sosial baik X atau Twitter maupun Instagram.
Berikut kata-kata Prabowo dalam video tersebut: “Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik. Ndasmu etik,”. Video diduga terjadi dalam acara internal Partai Gerindra yang dihadiri para kader.
Menanggapi hal itu, Anies Baswedan menyatakan bahwa memang etika berasal dari kepala. “Jika kepala tidak mengikuti etika, apalagi yang ada di bawahnya. Jadi benar bahwa semuanya bermula dari kepala dan dengan demikian yang di bawah akan mengikuti, itulah yang terjadi,” seperti yang dikutip dari Detikcom dalam 20detik, Minggu (17/12/2023).
Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan tanggapannya mengenai ucapan Prabowo Subianto. Dahnil mengatakan ucapan Prabowo tersebut hanya bercanda.
“Pak Prabowo senang bercanda, itu candaan beliau kepada kader-kader Gerindra, seratus persen canda. Pak Prabowo memiliki hubungan baik dengan Pak Ganjar, dan juga dengan Pak Anies. Candaan kepada teman-temannya,” ujar Dahnil seperti dikutip dari Detikcom, Sabtu (16/12/2023).
“Yang dimaksud oleh Pak Prabowo, mari kita bersama-sama memeriksa isi pikiran kita, isi hati kita, semacam refleksi akhir pekan, jangan seperti orang yang ditolak cintanya, tetapi kemudian menjelek-jelekkan yang dicintainya,” katanya.
Dahnil juga menyebut bahwa juru bicara Anies Baswedan pernah bicara tentang kemungkinan Gibran untuk menjadi calon wakil presiden. “Tiga bulan lalu, juru bicara resmi Pak Anies juga mengatakan bahwa Pak Anies dan Mas Gibran akan menjadi pasangan yang cocok. Bahkan juru bicara resmi Anies Baswedan mengatakan: Gibran cocok untuk menjadi wapresnya Pak Anies selama dua periode,” ucap Dahnil.
Menurut Dahnil, tidak hanya dari pihak Anies, tetapi pihak Ganjar Pranowo juga memiliki wacana tentang kemungkinan Gibran menjadi calon wakil presiden. Wacana tersebut pernah dilontarkan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani. “Sama halnya dengan Mas Ganjar, sejak awal Mbak Puan membuka pintu kemungkinan Mas Gibran menjadi wakil dari Mas Ganjar,” kata Dahnil.