portal berita online terbaik di indonesia

Goncangnya Malaysia! Mahathir Terlibat Skandal Bailout Petronas

Jakarta, CNBC Indonesia – Politisi senior Malaysia yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dua kali, Mahathir Mohamad, terlibat dalam skandal korupsi. Skandal ini berkaitan dengan dana talangan kontroversial yang diberikan negara kepada para pengusaha ketika Mahathir menjabat sebagai Perdana Menteri pada tahun 1998.

Dilansir dari Channel News Asia (CNA), pejabat dari Badan Antikorupsi Malaysia (MACC) menyatakan bahwa kasus ini melibatkan pengambilalihan senilai 836 juta ringgit (Rp 2,7 triliun) oleh BUMN Malaysia, Petronas, atas aset perusahaan pelayaran yang berutang yang dikuasai oleh putra tertua Mahathir, Mirzan Mahathir, pada bulan Maret 1998.

Penyelidikan terkait dana talangan Petronas untuk Konsorsium Perkapalan Bhd, perusahaan pelayaran yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Mirzan, dapat menimbulkan masalah bagi Mahathir. Pasalnya, Petronas melaporkan langsung kepada PM, yang saat itu dipegang oleh Mahathir. Berdasarkan piagam perusahaan minyak tersebut, semua akuisisi, investasi, dan divestasi harus mendapat persetujuan dari PM dan dewan direksi.

Pejabat MACC menyatakan bahwa investigator sedang mencoba untuk menentukan peran yang dimainkan oleh Mahathir, jika ada, dalam transaksi tersebut. Mereka juga mencatat bahwa pejabat Petronas saat itu, termasuk anggota dewan direksi, akan diwawancara dalam beberapa hari mendatang sebagai bagian dari investigasi.

Selain itu, Mahathir juga terlibat dalam skandal bailout lainnya, termasuk penyuntikan dana ke Malaysia Airlines (MAS), Central Limit Order Book (CLOB), dan Multi-Purpose Holdings Bhd (MPHB). Investigasi juga dilakukan terhadap dua perusahaan terkait dengan pengusaha Singapura Akbar Khan, yang juga terkait dengan Daim Zainuddin.

Setelah Daim dan istrinya didakwa karena gagal melaporkan aset mereka, MACC juga mengajukan tuntutan terhadap Mirzan dan adiknya, Mokhzani Mahathir. Meskipun demikian, beberapa pihak memperkirakan bahwa tindakan hukum tidak akan dilakukan dalam waktu dekat terhadap kedua anak Mahathir tersebut.

Skandal korupsi ini telah memicu perdebatan publik antara Mahathir dan Anwar Ibrahim, yang saat itu merupakan wakil PM Mahathir. Mahathir menuduh bahwa Anwar telah menggunakan keluarganya secara politik dan bahwa penyelidikan MACC tidak objektif. Mahathir juga menyinggung orang lain di Pandora Papers, namun hanya keluarganya yang dijerat hukum.

Itulah sedikit informasi mengenai skandal korupsi yang melibatkan Mahathir Mohamad di Malaysia.