Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald J. Trump, melalui tim transisi Trump, berencana untuk menghapus persyaratan pelaporan kecelakaan yang disukai oleh Tesla, produsen mobil listrik kelas atas. Hal ini dianggap sebagai langkah yang dapat menghambat penyelidikan dan pengaturan keselamatan kendaraan dengan sistem auto-pilot, seperti yang dimiliki oleh Tesla. Elon Musk, pemilik Tesla, telah memberikan kontribusi finansial yang besar untuk mendukung kemenangan Trump sebagai Presiden AS pada November 2024. Kebijakan penghapusan aturan kecelakaan ini diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi Tesla, yang sudah melaporkan sekitar 1.500 kecelakaan kepada regulator keselamatan federal.
Saat ini, Tesla sedang menjalani investigasi dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). Tim transisi yang bertugas membuat strategi kebijakan otomotif 100 hari merasa bahwa penghapusan persyaratan pelaporan kecelakaan adalah langkah yang tepat untuk menghindari pengumpulan data yang dianggap berlebihan. Namun, keputusan ini telah menuai kritik, terutama dari Alliance for Automotive Innovation, yang menganggap persyaratan tersebut sebagai beban. Data NHTSA menunjukkan bahwa sebagian besar kecelakaan fatal yang melibatkan Tesla dilaporkan kepada NHTSA, termasuk kecelakaan di Virginia dan California yang melibatkan pengemudi yang menggunakan fitur auto-pilot.
NHTSA menegaskan pentingnya data kecelakaan untuk mengevaluasi keselamatan teknologi mengemudi otomatis yang sedang berkembang. Sebelumnya, penghapusan persyaratan pelaporan kecelakaan telah disuarakan oleh mantan karyawan NHTSA, yang menganggap data tersebut sangat penting untuk investigasi terhadap fitur bantuan pengemudi Tesla. Selain itu, NHTSA menyatakan bahwa sejak aturan ini diterapkan pada tahun 2021, data kecelakaan telah mempengaruhi sejumlah investigasi dan penarikan kembali keselamatan yang melibatkan beberapa perusahaan otomotif yang berbeda.