portal berita online terbaik di indonesia

Ukraina Menjerit Karena Terjepit Lawan Putin, Membutuhkan Ini!

Komandan pasukan darat Ukraina mengatakan bahwa Kyiv membutuhkan lebih banyak pesawat militer untuk upaya perangnya. Ini terjadi saat Rusia masih terus memiliki kekuatan untuk menggempur negara itu meskipun telah disanksi oleh Barat.

Dalam sebuah laporan Reuters, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi menyebut Kyiv butuh jet serang A-10 Amerika Serikat (AS) untuk mendukung infanteri dan pesawat yang dapat menembakkan rudal jelajah jarak jauh. A-10 Thunderbolt adalah pesawat serang subsonik yang beroperasi sejak tahun 1970-an.

“Saya akan membicarakan A-10 sebagai pilihan jika mereka diberikan kepada kita. Ini bukan mesin baru, tapi mesin yang dapat diandalkan dan telah membuktikan dirinya dalam banyak perang, dan memiliki beragam senjata untuk digunakan menghancurkan sasaran darat demi membantu infanteri,” kata pria berusia 58 tahun itu dikutip Sabtu (13/1/2024).

Syrskyi menambahkan A-10 akan memberikan dukungan penting bagi pasukan darat ketika mereka berupaya mengambil inisiatif melawan musuh. Selain itu, Kyiv juga membutuhkan helikopter serang seperti AH-64 Apache dan AH-1 Super Cobra, serta UH-60 Black Hawk.

“Ini untuk menghancurkan sasaran di darat: tank, artileri… segala sesuatu yang bisa melawan infanteri,” katanya.

Ucapan ini sendiri timbul setelah adanya kekecewaan di Washington terkait serangan balik Ukraina yang gagal mencapai terobosan. Kegagalan ini sebagian besar karena pasukan Rusia di front Timur dan Selatan negara itu telah menggali parit dan garis pertahanan lainnya.

Syrskyi menyebut Moskow kini kembali melancarkan serangan di beberapa wilayah Timur. Ia menjelaskan bahwa pasukan Rusia terus menyerang di beberapa bagian garis depan, dan pasukan Ukraina melakukan serangan balik kecil-kecilan.

“Ini adalah pertahanan aktif ketika kita tidak hanya duduk bertahan tetapi terus-menerus melakukan serangan balik, dan dalam beberapa arah beralih ke ofensif,” ujarnya. “Dan musuh mengetahui hal ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Syrsky mengatakan masih ada terobosan dalam perangnya memukul balik Rusia. Menurutnya, Moskow pasti memiliki titik kelemahan.

“Saya pikir selalu ada peluang. Anda hanya perlu menemukannya dan memanfaatkannya,” tambahnya.