portal berita online terbaik di indonesia

Peneliti dari Amerika Serikat Mengatakan Hubungan Antara Prabowo dan Jokowi Dapat Pecah, Apa Penyebabnya?

Jakarta, CNBC Indonesia – Sosok Prabowo Subianto terus menjadi sorotan dunia. Beberapa akademisi pun mulai menulis figur yang akan menjadi Presiden Indonesia berdasarkan keunggulan dalam hasil quick count dan real count.

Salah satunya adalah pengamat yang berbasis di New York, Salil Tripathi. Dalam tulisannya di Foreign Policy (FP) berjudul ‘Bagaimana Prabowo Memimpin Indonesia?’, Salil mengungkap potensi hubungan antara Prabowo dan presiden petahana, Joko Widodo (Jokowi), putus di tengah jalan.

Tripathi menjelaskan bahwa Prabowo seakan-akan mendapatkan dukungan kuat dari Jokowi dengan menggandeng putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presidennya.

Menurut Tripathi, Prabowo bisa saja melihat Gibran suatu saat nanti menjadi rival politiknya. Jika Prabowo melihat Gibran sebagai ancaman, aliansi mereka mungkin akan terpecah.

Tripathi melihat Prabowo sebagai figur yang lebih lugas dan keras, serta mudah marah. Meski diuntungkan dengan dukungan Jokowi, Prabowo sudah menang dan tidak bergantung padanya lagi. Prabowo dapat melanjutkan programnya sendiri tanpa intervensi.

Lebih lanjut, Tripathi meyakini ada sesuatu yang tidak diketahui publik terkait hubungan Prabowo dan Jokowi. Seperti wayang kulit Jawa, seluruh sesuatu itu ditampilkan di belakang layar.

Selain itu, artikel juga menyebutkan bahwa Prabowo diberikan gelar Jenderal Kehormatan oleh Presiden Jokowi dalam rapat pimpinan TNI-Polri pada Rabu.

Artikel tersebut menambahkan bahwa hubungan antara Prabowo dan Jokowi menjadi sorotan publik dan masih banyak pertanyaan tentang seberapa lama aliansi antara keduanya akan bertahan.