Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memiliki cara khusus untuk mendeteksi kegagalan sebuah negara menjadi negara maju. Salah satunya adalah dengan mengunjungi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di negara tersebut.
Dengan mengunjungi Puskesmas, Budi dapat melihat mayoritas pengunjungnya. Jika pengunjungnya didominasi oleh penduduk usia tua dan pendapatan per penduduknya masih di bawah US$ 13.000 per tahun, maka negara tersebut telah jatuh ke dalam jebakan negara berpendapatan menengah.
Contoh yang diberikan oleh Budi adalah Brasil, di mana ia melihat bahwa populasi yang datang ke Puskesmas di sana adalah orang tua. Menurutnya, Brasil sulit untuk menjadi negara maju karena populasinya sudah tua dan tidak memiliki momentum untuk mencapai angka US$ 13.000.
Di Indonesia, mayoritas pengunjung Puskesmas masih didominasi oleh anak-anak dan ibu hamil, yang menandakan bahwa negara tersebut belum mencapai puncak bonus demografi. Budi mengingatkan bahwa puncak bonus demografi Indonesia diperkirakan akan terjadi dalam 6-11 tahun ke depan, yaitu sekitar 2030-2035. Jika pendapatan per penduduk tidak mencapai US$ 13.000 per tahun pada waktu itu, maka Indonesia akan mengalami kesulitan untuk menjadi negara maju.
Budi juga menyatakan bahwa untuk mencapai target pendapatan US$ 13.000 per tahun, masyarakat harus sehat sejak dalam kandungan dan cerdas saat dewasa. Dia menekankan pentingnya kesehatan masyarakat dengan menyebut jumlah dokter, perawat, dan kader posyandu yang ada di Indonesia.
Untuk itu, Budi berkomitmen untuk memudahkan, memurahkan, dan mentransparankan perizinan dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat dan mencapai status negara maju.
