Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump berjanji untuk selalu melindungi Arab Saudi jika dirinya terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat dalam pemilu pada November mendatang. Mantan presiden dan calon dari Partai Republik ini, yang akan bersaing melawan Joe Biden, menyampaikan komitmennya terhadap Arab Saudi, mengingat kunjungan pertamanya ke luar negeri saat menjabat pada tahun 2017 adalah ke negara tersebut. Hubungan antara Washington dan Riyadh memang kuat selama masa kepresidenan Trump, kontras dengan awal masa jabatan Presiden Biden. Meskipun hubungan ini telah stabil dalam beberapa tahun terakhir, Trump menuduh pemerintahan Biden mendorong Arab Saudi menjauh dari Barat dan mendekat ke China.
Hal ini merujuk pada kesepakatan yang diinisiasi oleh China tahun lalu untuk memulihkan hubungan antara Arab Saudi dan Iran. Pemerintahan Biden juga pernah menuduh Arab Saudi “berpihak pada Rusia” dengan sengaja meningkatkan produksi minyak untuk menguntungkan Partai Republik selama pemilu paruh waktu tahun lalu. Namun, tuduhan ini kemudian ditarik kembali dan pemerintahan Biden kini menyatakan dukungannya terhadap peran Arab Saudi di pasar energi serta upaya mengakhiri konflik di Gaza, Sudan, dan Ukraina.
“Mereka [Arab Saudi] tidak lagi bersama kita,” kata Trump dalam wawancara dengan Bloomberg Businessweek, sebagaimana dikutip dari Al Arabiya, Jumat (19/7/2024). “Mereka bersama China, tapi mereka sebenarnya ingin bersama kita.”
Trump juga menyalahkan pemerintahan Obama yang dianggapnya mengabaikan dunia Sunni, khususnya Arab Saudi, demi mengurangi tekanan terhadap Iran. Dalam wawancara tersebut, Trump memuji Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, dan mengungkapkan bahwa mereka telah berbicara dalam enam bulan terakhir. Trump menyatakan bahwa dirinya tidak khawatir peningkatan produksi minyak dan gas di AS akan membuat Arab Saudi atau MBS tersinggung.
“Dia menyukai saya, saya menyukai dia,” ujar Trump. “Mereka selalu membutuhkan perlindungan… mereka tidak terlindungi secara alami.”
“Saya akan selalu melindungi mereka.”
Saksikan video di bawah ini: Video: Ini Yang Bisa Terjadi Jika Trump Jadi Presiden AS Lagi
Artikel ini disadur dari CNBC Indonesia.