Presiden Suriah Bashar al-Assad berhasil digulingkan setelah 13 tahun berkuasa sejak tahun 2000, mengakhiri Perang Saudara yang melanda negeri Syam. Pasukan pemberontak, dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), merebut kota-kota strategis seperti Damaskus, Aleppo, dan Deir El Zor. Kabar mengenai kaburnya Assad ke Rusia disertai dengan pengambilalihan kekuasaan secara damai oleh pihak oposisi membuat masyarakat Suriah merasakan euforia atas kejatuhan rezim yang telah dipimpin oleh keluarga Assad selama setengah abad. Respons dari Qatar dan Turki terhadap peristiwa ini menyoroti pentingnya memulai dialog terbuka untuk mencegah konflik baru. Amerika Serikat juga turut berperan dengan melancarkan serangan udara terhadap target ISIS untuk mengantisipasi situasi pasca-kejatuhan Assad. Sementara itu, Iran memberikan pernyataan berupaya mempertahankan pengaruhnya di Suriah melalui jalur diplomasi dengan kelompok-kelompok baru di Suriah. Israel juga mengambil langkah tegas dengan memerintahkan pasukannya untuk merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan dengan alasan keamanan. Keseluruhan peristiwa ini menandai awal dari perubahan besar di Suriah setelah berabad-abad di bawah pemerintahan keluarga Assad.
Israel-Iran Tegang di Ujung Tanduk: Penemuan Menjanjikan

Read Also
Recommendation for You

Erick Thohir dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, yang menarik perhatian publik…

Timnas Futsal Indonesia akan menghadapi tantangan dari tiga negara Belanda, Latvia, dan Tanzania pada turnamen…

Presiden Prabowo Subianto telah melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih dengan mengganti sejumlah menteri di lima…
Olahraga bukan sekadar aktivitas fisik semata. Setiap tetes keringat mencerminkan semangat, disiplin, dan kerja keras…