Presiden Prabowo Subianto meminta kabinetnya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% di tahun 2027, sesuai dengan yang diungkapkan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dengan mengacu pada pembangunan ekonomi tahun 1995 di bawah pemerintahan Presiden Soeharto yang mencapai pertumbuhan 8,2%, Airlangga yakin target tersebut dapat tercapai melalui penerapan rumus pertumbuhan konsumsi, investasi, dan ekspor.
Menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi dan pengurangan ketergantungan pada komoditas mentah, Airlangga menyatakan dukungannya untuk memperkuat sektor manufaktur yang berkontribusi signifikan terhadap GDP Indonesia. Dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi, Airlangga juga menyoroti pentingnya peningkatan investasi yang saat ini menyumbang 30% terhadap GDP. Dengan skor ICOR Indonesia sekitar 6, Airlangga menekankan bahwa peningkatan investasi dan penekanan ICOR dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 8%.
Sebagai langkah konkret, Kementerian Investasi dituntut untuk memastikan investasi yang dilakukan terintegrasi dengan infrastruktur yang ada guna meningkatkan produktivitas investasi per dollar. Dengan demikian, produktivitas investasi diharapkan dapat meningkat sehingga dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi yang ambisius tersebut.