Industri penerbangan kembali menghadapi tekanan, kali ini dari Boeing yang memutuskan untuk melakukan PHK terhadap 496 karyawannya di Amerika Serikat. Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari perampingan perusahaan guna menyesuaikan jumlah tenaga kerja dengan kondisi keuangan yang ada. Rencananya, lebih dari 17.000 pekerja di Boeing akan terkena dampak pemangkasan ini, yang meliputi penghentian pekerjaan dan tidak mengisi lowongan. Situasi ini berdampak pada keputusan sebelumnya perusahaan untuk mengurangi lebih dari 2.500 pekerja di beberapa negara bagian di AS. PHK tersebut menghadirkan tantangan baru bagi industri penerbangan di tengah lonjakan permintaan perjalanan udara dan upaya Boeing untuk mengembalikan produksi pesawat 737 MAX pascaisue keselamatan. Badan penerbangan global, IATA, memperkirakan dampak dari PHK Boeing akan membuat maskapai penerbangan lebih sulit dalam pengelolaan armada pada tahun 2025. Direktur Jenderal IATA, Willie Walsh, menegaskan perlunya peningkatan dukungan dari produsen pesawat seperti Boeing agar ritme produksi pesawat bisa selaras dengan permintaan pasar. Meskipun industri penerbangan diharapkan bisa menghasilkan pendapatan sebesar US$ 1 triliun, masalah PHK ini tetap menjadi perhatian utama yang membutuhkan solusi yang tepat.
“Krisis Duduk Bersama Raksasa Penerbangan: PHK Massal 17 Ribu Karyawan”

Read Also
Recommendation for You

Indonesian Basketball League (IBL) memiliki kategori pemain heritage sebagai bagian dari variasi status kewarganegaraan dan…

Baru-baru ini, pecinta basket di seluruh dunia, khususnya NBA, dikejutkan dengan kesepakatan trade antara Luka…

Basket adalah cabang olahraga yang sangat populer di seluruh dunia. Permainan bola basket memiliki peraturan…

Olahraga mini soccer semakin populer di kalangan masyarakat perkotaan yang menyadari pentingnya berolahraga meski padatnya…

Olahraga mini soccer semakin populer di kalangan masyarakat urban yang sadar akan pentingnya berolahraga di…