Ancaman megathrust di Indonesia terus meningkat dan menjadi perhatian serius. Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG telah mengidentifikasi dua zona megathrust, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, sebagai titik rawan yang dapat menyebabkan guncangan dan tsunami dahsyat. Peneliti dari BRIN juga mencatat potensi gempa megathrust di selatan Jawa yang berpotensi menciptakan skenario serupa dengan Tsunami Aceh, dengan estimasi kekuatan gempa mencapai magnitudo 8,7 hingga 9,1.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gelombang tsunami akibat gempa tersebut dapat mencapai ketinggian yang signifikan, seperti 20 meter di pesisir selatan Jawa dan 3-15 meter di Selat Sunda. Untuk mengurangi risiko bencana, BRIN mendorong pendekatan mitigasi struktural dan non-struktural, termasuk pembangunan tanggul penahan tsunami, pemecah ombak, dan penataan ruang di kawasan pesisir. Selain itu, pendekatan non-struktural seperti edukasi masyarakat, simulasi evakuasi, dan peringatan dini juga menjadi fokus penting dalam upaya persiapan menghadapi potensi bencana ini.
Dengan periode ulang gempa megathrust di selatan Jawa sekitar 400-600 tahun, BRIN menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana sebagai langkah kunci dalam menyelamatkan nyawa. Melalui penelitian dan pendekatan yang terarah, diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk dari potensi megathrust di Indonesia.