Sistem pertahanan Inggris sedang menghadapi tantangan besar dalam menghadapi ancaman serangan udara, terutama dalam konteks ketegangan antara London dan Rusia. Sebuah panel independen yang memimpin tinjauan pertahanan strategis Inggris menyimpulkan bahwa perisai rudal negara itu dalam kondisi yang mengkhawatirkan dan meminta investasi tambahan untuk memperkuat pertahanan tersebut. Anggota militer panel tersebut juga menyoroti bahwa Inggris perlu meningkatkan pengeluaran untuk pertahanan udara berbasis permukaan guna melindungi infrastruktur krusial, seperti pembangkit listrik tenaga nuklir dan pangkalan militer, dari serangan jarak jauh.
Ketegangan antara Inggris dan Rusia, bersama dengan sekutu-sekutunya seperti China dan Iran, semakin meningkat dengan adanya pengembangan rudal balistik yang bisa melintasi benua dengan kecepatan yang sangat tinggi. Panel juga mengkhawatirkan kemungkinan serangan dari kelompok militan di Timur Tengah yang bisa menargetkan London jika memiliki akses rudal jarak jauh. Semua analisis ini muncul di tengah peringatan keras dari Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap AS dan Inggris yang terus membantu Ukraina dengan persenjataan, menyebabkan Moskow merasa berhak untuk menyerang fasilitas militer kedua negara tersebut. Putin bahkan mengancam untuk memberikan respons asimetris dengan mempersenjatai kelompok atau negara yang memusuhi Barat.
Selain itu, kapal perang Angkatan Laut Inggris yang ikut dalam operasi melawan milisi pro-Iran di Yaman juga dianggap rentan diserang oleh rudal balistik yang semakin canggih. Semua hal ini menunjukkan bahwa Inggris sedang dalam bahaya yang nyata saat ini, dan jika tidak ditangani dengan serius, bisa menghadapi ancaman nyata dalam waktu singkat. Kabar terbaru dan informasi selengkapnya, bisa diperoleh di sumber artikel terkait.