PortalMetroTV.biz adalah portal berita online yang menyajikan informasi terbaru dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk politik, kriminal, otomotif, olahraga, dan gaya hidup

Angin Santa Ana: Ancaman Kebakaran LA

Lebih dari 29.000 hektar lahan di wilayah Los Angeles hangus terbakar akibat kebakaran yang disebut sebagai yang paling merusak dalam sejarah kota tersebut. Kejadian ini dipicu oleh angin Santa Ana yang menerjang wilayah Los Angeles pada Selasa lalu, terutama di Palisades, Pacific Palisades, dan Malibu. Angin tersebut adalah fenomena alam yang menjadi sangat berbahaya ketika terjadi bersamaan dengan kekeringan, seperti kondisi saat ini di Los Angeles.

Menurut Mark Gold, direktur solusi kelangkaan air di Natural Resources Defense Council, kekeringan ekstrem yang terjadi saat ini menyebabkan rendahnya kadar air pada vegetasi, yang membuatnya sangat rentan terhadap kebakaran. Angin Santa Ana terbentuk di Great Basin, wilayah barat negara bagian AS yang meliputi Nevada dan sebagian Utah, sebelum bergerak menuju California Selatan.

Angin Santa Ana dapat mencapai kecepatan hingga 40 meter per jam dan terjadi hembusan lebih kuat di daerah Ventura County di Los Angeles dan Santa Ana di Orange County, yang menjadi asal muasal nama angin tersebut. Menurut Robert Fovell, seorang profesor ilmu atmosfer dan lingkungan di University of Albany, udara dingin dari Great Basin dipaksa untuk bertiup ke arah barat menuju California Selatan, di mana udara tersebut menjadi lebih panas dan kering saat melintasi celah gunung dan ngarai.

Kondisi ini dapat memicu kebakaran hebat dan sulit diatasi, seperti yang terjadi saat ini di Los Angeles. Kebakaran ini telah menelan korban baik dalam bentuk kerusakan lahan maupun rumah, serta mengakibatkan kepanikan di tengah masyarakat setempat. Pihak berwenang dan petugas pemadam kebakaran terus berupaya keras untuk memadamkan kebakaran ini dan memastikan keselamatan warga di sekitar wilayah yang terkena dampak kebakaran. Kondisi cuaca yang kering dan angin yang kencang membuat situasi semakin rumit dan membutuhkan kerjasama semua pihak untuk mengatasi bencana ini.