Peluncuran besar F1 di London telah menimbulkan banyak pertanyaan dan kontroversi di duan Red Bull. Beberapa penonton bahkan mengejek bos tim Christian Horner, menimbulkan keraguan apakah reputasi tim telah terganggu secara permanen. Bahkan juara F1, Max Verstappen, juga menjadi sasaran ejekan. Ayahnya, Jos Verstappen, menyatakan rasa kecewanya terhadap perlakuan tersebut melalui wawancara di kanal YouTube racexpress. Menurutnya, penerimaan negatif terhadap putranya sangat memalukan dan tidak pantas. Verstappen Jr. sendiri juga berencana mengambil tindakan atas insiden tersebut, dengan mengancam akan melewatkan acara di Inggris tahun depan. Selain itu, Christian Horner juga mendapatkan sorotan atas kasus pelecehan seksual yang pernah dihadapinya, bahkan para penggemar Lewis Hamilton terlihat turut menghina Verstappen.
Respon dari FIA pun datang menyusul ejekan para penggemar, dengan menyerukan penghormatan terhadap seluruh peserta Formula 1 tanpa memandang latar belakang ataupun preferensi. Hal ini sejalan dengan budaya saling menghormati dalam olahraga. Meskipun acara peluncuran F1 di London dianggap berhasil oleh beberapa pihak, seperti Helmut Marko yang mengapresiasi antusiasme para penonton, namun tetap terdapat dampak negatif dari ejekan tersebut. Liberty Media sebagai penyelenggara juga mulai mempertimbangkan tahun berikutnya akan tetap mengadakan acara serupa, mungkin di negara yang bersedia membayar untuk menjadi tuan rumah. Meskipun belum ada pengumuman resmi, Liberty Media berpotensi membuka sumber pemasukan tambahan melalui acara peluncuran F1 setiap tahun.
