Jeruk bukan hanya buah yang enak dan menyegarkan, tetapi juga memiliki manfaat besar dalam mengurangi risiko depresi. Menurut penelitian dari dr. Raaj Mehta, mengonsumsi satu jeruk ukuran sedang setiap hari dapat mengurangi risiko depresi hingga 20%. Jeruk kaya akan vitamin C dan memiliki cita rasa manis alami yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental seseorang. Konsumsi jeruk juga dapat mendukung perkembangan bakteri baik dalam usus, terutama bakteri Faecalibacterium prausnitzii (F. prausnitzii), yang memiliki pengaruh langsung terhadap kesehatan otak dan mental.
Bakteri baik tersebut dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan mendukung kesehatan otak. Selain itu, bakteri F. prausnitzii juga berperan dalam produksi neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin, yang dapat membantu mengatur suasana hati dan keseimbangan mental seseorang. Meskipun konsumsi jeruk dapat membantu mencegah dan mengurangi risiko depresi, tetapi tidak dapat menggantikan obat-obatan antidepresan seperti Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs).
Pola makan yang sehat, termasuk mengonsumsi jeruk secara teratur, dapat mendukung produksi neurotransmiter dan keseimbangan emosional seseorang. Namun, jika kondisi depresi sudah parah dan sulit diatasi sendiri, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog untuk mendapatkan tindakan medis yang tepat. Kesimpulannya, menjaga pola makan yang sehat dengan mengonsumsi jeruk dapat membantu dalam mengelola risiko depresi dan memperbaiki kesehatan mental seseorang.