Sebagai direktur pelaksana F1 Academy, Susie Wolff menjelaskan tentang kesuksesan dari film dokumenter F1 Academy yang akan dirilis sebentar lagi. Seri balap khusus wanita ini memasuki musim ketiga dan telah berhasil menarik perhatian banyak pihak, termasuk para bos. Sementara dua musim pertama seri ini telah sukses, dengan yang pertama pada 2023 sebagian dilakukan secara tertutup, kejuaraan musim lalu berjalan sebagai seri undercard pada akhir pekan F1. Lewat Academy, F1 berusaha mendobrak batasan bagi para gadis dan wanita muda di dunia motorsport.
Lella Lombardi terakhir kali menjadi wanita yang berkompetisi di kejuaraan dunia F1 pada 1976. Wolff sendiri ikut serta dalam sesi latihan untuk Williams selama empat akhir pekan balapan F1 musim 2014-2015, namun belum mendapatkan kesempatan memulai balapan. Wolff menyampaikan harapannya agar tidak dibutuhkan delapan hingga sepuluh tahun lagi untuk melihat seorang wanita masuk ke F1. F1 Academy sendiri bertujuan untuk memberi kesempatan kepada talenta wanita muda di dunia balap.
Juara F1 Academy musim lalu, Abbi Pulling, mendapatkan dana penuh untuk membalap di Kejuaraan GB3 tahun ini bersama Rodin Motorsport. Ia bersama dengan wanita lain seperti Bianca Bustamante dan Marta Garcia membuktikan diri mereka di dunia balap. Wolff sangat berkomitmen dalam mencari dan mengembangkan bakat-bakat muda, dengan harapan agar 18 pembalap terbaik selalu ada di grid F1 Academy. Ia percaya bahwa kesuksesan para wanita dalam balapan, baik di F1 maupun kategori lainnya, adalah tujuan yang patut diperjuangkan.
Wolff juga mengangkat isu fisik dalam penyisipan wanita ke F1, seperti penggunaan power steering. Meskipun terdapat tantangan fisik bagi para wanita, Wolff yakin bahwa jika diberikan kesempatan, mereka dapat bersaing dengan sukses di dunia balap. Ia berjuang keras untuk membawa Akademi F1 sukses, memastikan bahwa talenta terbaik selalu dapat naik ke atas dengan dukungan dari organisasi F1. Wolff, sebagai sosok yang pernah berjuang di dunia motorsport dan kini membantu wanita muda lainnya, tak pernah berhenti untuk membela visi dan ambisinya.
