PortalMetroTV.biz adalah portal berita online yang menyajikan informasi terbaru dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk politik, kriminal, otomotif, olahraga, dan gaya hidup

Apa Itu FOMO? Dampak dan Cara Mengatasinya

Dalam era digital yang serba cepat, informasi dan pengalaman baru terus bermunculan setiap saat. Kehadiran teknologi dan media sosial membuat orang semakin mudah untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitar mereka. Hal ini menciptakan keinginan untuk selalu terhubung dan tidak melewatkan momen-momen penting. Salah satu fenomena yang muncul akibat perkembangan ini adalah Fear of Missing Out (FOMO). FOMO merupakan perasaan cemas atau takut ketinggalan informasi, pengalaman, atau kejadian yang dialami oleh orang lain. Ketika seseorang melihat orang lain menikmati momen tertentu, muncul dorongan untuk ikut serta atau setidaknya mengetahui lebih banyak tentang hal tersebut. Media sosial memainkan peran besar dalam memperkuat perasaan ini. Dengan berbagai platform yang memungkinkan orang untuk berbagi aktivitas secara real-time, individu menjadi semakin terpapar pada kehidupan orang lain. Akibatnya, perasaan ingin selalu terlibat dan mengetahui segala sesuatu menjadi semakin kuat.

FOMO dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi individu. Berikut empat dampak utama FOMO, dikutip dari berbagai sumber: 1. Meningkatkan risiko gangguan psikologis. FOMO dapat menyebabkan stres dan kecemasan berlebihan. Ketika seseorang merasa tertinggal dari informasi atau pengalaman yang dibagikan orang lain di media sosial, perasaan cemas dan stres dapat meningkat, yang berpotensi memicu gangguan kesehatan mental seperti depresi. 2. Menurunkan kepercayaan diri. Melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih menarik atau sukses di media sosial dapat membuat seseorang merasa hidupnya kurang berarti atau tidak memadai. Hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri dan menimbulkan perasaan rendah diri. 3. Mengganggu produktivitas dan konsentrasi. Kecanduan media sosial akibat FOMO dapat mengganggu fokus dan konsentrasi seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari, seperti bekerja atau belajar. Akibatnya, produktivitas menurun dan tugas-tugas penting mungkin terabaikan. 4. Mempengaruhi pola tidur dan kesehatan fisik. Kebiasaan terus-menerus memeriksa media sosial, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan masalah kesehatan fisik lainnya. Kurangnya tidur berkualitas dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.

Untuk mengatasi FOMO, berikut empat langkah yang dapat Anda terapkan: 1. Batasi penggunaan media sosial. Paparan berlebihan terhadap media sosial sering menjadi pemicu utama FOMO. Dengan membatasi waktu yang dihabiskan di platform tersebut, Anda dapat mengurangi perasaan cemas akibat membandingkan diri dengan orang lain. Misalnya, tetapkan batas waktu harian untuk penggunaan media sosial atau tentukan jam-jam tertentu untuk memeriksanya. 2. Fokus pada diri sendiri dan syukuri pencapaian. Alih-alih terus memikirkan apa yang dimiliki orang lain, fokuslah pada diri sendiri dan hargai pencapaian yang telah Anda raih. Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dan penting untuk menghargai apa yang sudah Anda capai. 3. Nikmati proses dan latih mindfulness. Menikmati setiap proses dalam aktivitas sehari-hari dapat membantu mengurangi perasaan FOMO. Selain itu, melatih mindfulness, seperti meditasi atau menulis jurnal, dapat meningkatkan kesadaran akan momen saat ini dan mengurangi kecemasan terkait hal-hal yang terlewatkan. 4. Tetapkan prioritas hidup dan buat rencana masa depan. Menentukan apa yang benar-benar penting dalam hidup Anda dapat membantu mengurangi perasaan FOMO. Dengan menetapkan prioritas yang jelas dan merencanakan masa depan, Anda akan lebih fokus pada tujuan pribadi dan tidak mudah terpengaruh oleh tren atau aktivitas orang lain. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda dapat mengelola dan mengurangi perasaan FOMO, sehingga dapat menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi Anda.

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap Editor: Suryanto Copyright © ANTARA 2025

Source link