Waspada Defisit: SKK Migas Prediksi Impor LNG

Indonesia Berhasil Maksimalkan Produksi LNG dalam Negeri

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Indonesia belum perlu mengimpor liquefied natural gas (LNG) karena fokus pada peningkatan produksi LNG dalam negeri. Djoko Siswanto, Kepala SKK Migas, menyatakan bahwa kebutuhan LNG untuk bulan April-Mei 2025 sudah bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri.

Meskipun begitu, Indonesia masih akan memprioritaskan memenuhi kebutuhan gas dari dalam negeri sebelum mempertimbangkan opsi impor. Evaluasi terus dilakukan untuk menentukan kebutuhan impor, sementara upaya masih dilakukan untuk memastikan pemenuhan LNG dari produksi lokal.

Data dari Kementerian ESDM menunjukkan bahwa penggunaan gas bumi untuk kebutuhan domestik turun menjadi 3.881 billion british thermal unit per day (bbtud) pada tahun 2024, sementara penggunaan gas bumi untuk ekspor mengalami kenaikan menjadi 1.905 bbtud. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, berencana menghentikan ekspor gas pipa ke Singapura untuk dialihkan ke dalam negeri mengingat proyeksi pertumbuhan kebutuhan gas domestik di masa depan.

Penyaluran gas domestik pada tahun 2024 meliputi kebutuhan industri (40%), kelistrikan (19%), LNG domestik (19%), pupuk (19%), LPG domestik (2%), gas perkotaan (1%), dan bahan bakar gas (1%). Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengoptimalkan produksi gas dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor gas.

Source link