Hong Kong, tempat kelahiran aktor terkenal Jackie Chan, telah memilih untuk menantang kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang memberlakukan tarif dagang tinggi terhadap mitra dagang utamanya. Pemerintah Hong Kong telah memutuskan untuk menghentikan semua layanan pengiriman paket dari dan ke Amerika Serikat sebagai tanggapan terhadap tindakan Trump yang tidak adil. Keputusan ini diambil setelah AS menaikkan tarif impor dan menghapus kebijakan pengecualian de minimis untuk barang-barang yang dikirim ke AS dengan nilai kurang dari US$ 800.
Dampak dari keputusan ini adalah masyarakat di Hong Kong harus membayar biaya yang tinggi untuk pengiriman ke AS serta harus menggunakan layanan kurir swasta seperti DHL, FedEx, dan UPS. Meskipun FedEx mengatakan bahwa operasinya tetap berjalan seperti biasa, UPS menolak memberikan komentar terkait kebijakan pemerintah Hong Kong. Keadaan ini mencerminkan ketegangan perdagangan yang semakin meningkat antara AS dan China, yang juga melibatkan Hong Kong.
Pemerintah Trump telah mengambil langkah untuk menaikkan tarif impor dari China, termasuk Hong Kong, yang semakin memperumit situasi perdagangan di kawasan tersebut. Meskipun Hong Kong memiliki status perdagangan khusus dengan AS sebelumnya, keputusan Trump untuk mencabut status ini telah memperburuk hubungan perdagangan antara kedua pihak. Pemimpin Hong Kong juga telah menyuarakan kekecewaan terhadap tindakan AS, bahkan berencana untuk mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia atas kebijakan tarif AS yang dianggap melanggar aturan perdagangan internasional.