Lebih dari 100 anak sekolah di negara bagian Bihar, India, dilaporkan jatuh sakit setelah memakan makan siang gratis yang ternyata tercemar bangkai ular. Insiden ini telah menimbulkan penyelidikan resmi dari Komisi Hak Asasi Manusia Nasional India (NHRC) dan mengakibatkan protes dari masyarakat yang menuntut pertanggungjawaban pemerintah. NHRC menyebut bahwa kejadian ini terjadi di sebuah sekolah negeri yang dikelola pemerintah di kota Mokama, wilayah yang dikenal sebagai salah satu daerah termiskin di India.
Makan siang yang disediakan pekan lalu menjadi penyebab keracunan massal setelah juru masak tetap menyajikan makanan kepada para murid meskipun menemukan bangkai ular di dalam hidangan tersebut. lebih dari 100 anak mengalami gejala keracunan makanan setelah menyantap hidangan tersebut. Respons masyarakat sangat cepat, dengan orang tua dan penduduk desa yang marah dan memblokir jalan sebagai bentuk protes terhadap kelalaian yang terjadi.
Program makan siang gratis merupakan salah satu kebijakan pemerintah India untuk mendorong partisipasi anak-anak di sekolah negeri, terutama di daerah miskin seperti Bihar. Meskipun program ini telah berjalan bertahun-tahun dan mencakup jutaan anak setiap harinya, insiden ini menyoroti kelemahan pengawasan kebersihan dan keamanan makanan. NHRC telah meminta laporan mendetail dari pejabat negara bagian dan pihak kepolisian terkait insiden ini, dengan harapan dapat mengungkap kondisi kesehatan anak-anak yang terkena dampak dan sumber makanan yang tercemar.
Kejadian ini juga mengingatkan publik pada tragedi serupa yang terjadi di tahun 2013 di distrik Saran, Bihar, di mana 23 anak sekolah meninggal dunia karena makanan yang tercemar pestisida. Peristiwa tersebut memicu reformasi kebijakan keamanan makanan di sekolah.