Pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke IKN menjadi perbincangan global setelah laporan dari AFP menyebut bahwa IKN telah resmi menjadi Ibu Kota Indonesia pada Agustus 2024. Keputusan ini diumumkan oleh pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 sebagai langkah untuk mengurangi beban yang dialami oleh Jakarta dan Jabodetabek.
Pembangunan IKN terus berlangsung dengan banyak investasi mengalir ke lokasi tersebut guna membangun infrastruktur yang diperlukan. Jakarta sendiri mengalami permasalahan ekologis, termasuk penurunan tinggi permukaan tanah yang mengancam beberapa wilayah dengan potensi tenggelam akibat naiknya muka air laut.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden sempat mengkritik kondisi Jakarta dalam pidatonya, menyebutkan bahwa perubahan iklim bisa mengancam kota itu untuk tenggelam. Organisasi World Economic Forum juga merilis peringkat kota-kota yang berisiko mengalami tenggelam, dengan Jakarta menduduki peringkat teratas.
NASA AS juga mengingatkan bahwa kenaikan suhu global dan lapisan es yang mencair dapat menyebabkan banjir dan luapan air laut di kota-kota pesisir seperti Jakarta. Penyebab dari masalah ini antara lain pembabatan hutan dan pemompaan air tanah yang membuat tanah semakin tenggelam.
Dalam tahun-tahun terakhir, banjir di Jakarta semakin meningkat akibat intensitas hujan yang lebih tinggi dan pembangunan lahan yang tidak terkendali. Oleh karena itu, keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota ke IKN diharapkan menjadi langkah strategis untuk mengatasi masalah masa depan yang dihadapi Jakarta. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.