Bastianini Klaim Jadi Pembalap Terburuk MotoGP: Analisis

Enea Bastianini, Pembalap Terburuk di Trek Menyampaikan Keluhan pada KTM

Turun dari motor terbaik untuk bersaing dengan motor lain di MotoGP tidaklah mudah bagi siapa pun. Namun, bagi Enea Bastianini, transisi dari Ducati ke KTM cukup rumit. Pada balapan akhir pekan di Silverstone, Bastianini mengalami momen yang sulit. Meskipun sebelumnya pernah menjadi penguasa mutlak di GP Inggris 2024 dengan Desmosedici GP, pada balapan terakhirnya Bastianini merasa sangat berbeda.

Dalam balapan di Silverstone, Bastianini mengalami kesulitan besar, terpaut 54 detik dari pemenang. Meski sebagian besar disebabkan oleh tekanan ban dan penalti putaran panjang, Bastianini merasa frustasi karena sulit mendorong motor. Meskipun berhasil menyelesaikan balapan untuk menghormati tim, Bastianini mengakui bahwa ini adalah balapan terburuk dalam kariernya.

Selain itu, masalah teknis pada motor KTM yang digunakannya juga membuat Bastianini merasa kesulitan. Dari mulai pengaturan setelan hingga kinerja motor, semua tidak berjalan sesuai harapan. Rekan satu timnya, Pedro Acosta, juga mengalami kesulitan yang sama, yang membuat momen tersebut menjadi sangat rumit bagi Bastianini.

Dengan perasaan frustrasi tersebut, Bastianini merasa menjadi pembalap terburuk di lintasan dan berharap ada bantuan dari KTM. Ia menyoroti masalah ergonomi, elektronik, dan sasis sebagai faktor yang memengaruhi performa tim. Bastianini berharap ada perubahan yang bisa membantu kondisinya, sehingga dapat kembali bersaing di lintasan MotoGP.

Source link