PT TASPEN (Persero) kembali mengadakan kegiatan Sosialisasi Upaya Pencegahan Penipuan yang Mengatasnamakan perusahaan sebagai respons terhadap ancaman penipuan digital yang semakin meningkat terhadap peserta TASPEN di seluruh Indonesia. Diyantini Soesilowati dari TASPEN menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan terhadap modus penipuan yang menggunakan nama TASPEN. Selain itu, AKBP I Putu Bayu Pati juga menyoroti rendahnya laporan kejahatan siber karena banyak masyarakat yang menjadi korban tetapi enggan melaporkan kejahatan tersebut. Hal ini menyulitkan pihak TASPEN dalam memberantas kejahatan digital. Oleh karena itu, kerja sama antara institusi dan peserta TASPEN sangat diperlukan untuk saling berbagi informasi, melaporkan tindakan penipuan, dan menjaga kewaspadaan terhadap potensi penipuan.
Para peserta TASPEN dihimbau agar meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bentuk kejahatan siber, termasuk penipuan yang menggunakan nama TASPEN. Kejahatan siber semakin canggih dan sering dilakukan secara terorganisir, baik dari dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, TASPEN mendorong peserta untuk lebih aktif dalam menyaring informasi dan melaporkan setiap potensi penipuan. TASPEN juga menegaskan bahwa mereka tidak akan meminta biaya atau data pribadi peserta melalui saluran informal dan terus berkomitmen untuk melindungi data peserta serta memberikan edukasi digital yang komprehensif.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta seputar modus penipuan dan memberikan panduan langkah-langkah yang tepat apabila menemui indikasi penipuan yang menggunakan nama TASPEN. Dukungan atas upaya ini juga datang dari Kementerian BUMN. Menteri BUMN, Erick Thohir, menekankan pentingnya transparansi dan pelayanan prima dari perusahaan BUMN demi kepentingan masyarakat Indonesia. TASPEN terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik yang aman, terpercaya, dan bebas dari praktik penipuan untuk menjaga hak dan ketenangan peserta mereka.