Inflasi di zona euro melambat tajam pada Mei 2025, mencapai level terendah dalam delapan bulan terakhir dan kembali di bawah target 2% yang ditetapkan Bank Sentral Eropa (ECB). Data yang dirilis oleh Eurostat menunjukkan bahwa inflasi tahunan konsumen di kawasan mata uang tunggal turun menjadi 1,9% secara tahunan pada Mei, dari 2,2% pada April. Begitu juga dengan inflasi inti, yang tidak memasukkan harga energi, makanan, alkohol, dan tembakau, juga mengalami penurunan signifikan menjadi 2,3% pada Mei dari 2,7% bulan sebelumnya.
Ekspektasi pasar mengindikasikan bahwa ECB kemungkinan akan memangkas suku bunga dalam pertemuan yang dijadwalkan Kamis (5/6/2025), dengan perkiraan pemangkasan sebesar 25 basis poin, yang akan menjadi pemangkasan ketujuh secara berturut-turut. Hal ini terjadi karena melemahnya pertumbuhan ekonomi kawasan dan tekanan eksternal akibat kebijakan dagang proteksionis Presiden AS Donald Trump. Meskipun data inflasi bulan Mei tidak diharapkan akan mengubah keputusan ECB pada pertemuan tersebut, namun data tersebut memperkuat argumentasi untuk pemangkasan lanjutan pada pertemuan bulan Juli.
Inflasi saat ini mencapai level terendah sejak September 2024, ketika inflasi zona euro mencapai 1,7%. Penurunan inflasi ini dipicu oleh penurunan kenaikan harga jasa, sementara harga energi mencatatkan inflasi negatif dan harga makanan mengalami kenaikan. ECB secara khusus memperhatikan sektor jasa karena berkaitan erat dengan pertumbuhan upah, yang merupakan kekhawatiran utama bank sentral terkait dengan siklus kenaikan upah dan pengendalian harga.
Sementara harga energi mencatatkan angka inflasi negatif yang stabil, harga makanan mengalami kenaikan. Penurunan inflasi tersebut memberikan informasi yang penting bagi ECB dalam pertimbangan kebijakan moneter mereka.