Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah resmi menerbitkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 PT PLN (Persero) sebagai langkah untuk mengembangkan sistem kelistrikan nasional dan membuka peluang investasi di sektor ketenagalistrikan. Dalam RUPTL terbaru ini, pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit sebesar 69,5 Gigawatt, di mana 61% nya berasal dari pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), 15% dari Storage, dan 25% dari pembangkit energi fosil seperti gas dan batu bara. RUPTL ini didasarkan pada Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Kebijakan Energi Nasional (KEN) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang menjadi target pemerintahan Presiden Prabowo. DEN melihat rencana peningkatan pembangkit listrik hingga 2034 sebagai strategi yang ambisius namun sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan industri Tanah Air. Namun, penambahan pembangkit harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas industri untuk memastikan target penyerapan produksi listrik tercapai. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pandangan DEN terhadap rencana peningkatan pembangkit baru hingga 69,5 GW, kamu bisa simak dialog antara Maria Katarina dan Savira Wardoyo dengan FX Analyst CNBC Indonesia Research, Revo Gilang Firdaus dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 03/06/2025).
Prabowo Rencanakan Pembangkit Baru 69 GW: Syaratnya Dibeberkan DEN

Read Also
Recommendation for You

Penjualan motor listrik mengalami penurunan signifikan di pertengahan tahun 2025. Keadaan ini dipengaruhi oleh ketidakpastian…

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan rantai pasok…

Pada tanggal 8 Juli nanti, akan diambil keputusan mengenai gugatan dagang Indonesia ke Amerika Serikat…

Pulau Sumatera, Terletak di barat Indonesia, adalah tempat asal dari tanaman kapur barus yang sangat…

Ketegangan perbatasan antara Kamboja dan Thailand kembali memanas setelah pembicaraan bilateral berujung buntu dan bentrokan…