Berita  

Serangan Israel Meningkat: Korban Terus Bertambah

Israel dilaporkan kembali melakukan serangan mematikan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, khususnya di Rafah, Gaza selatan, yang menewaskan minimal 27 orang. Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel sengaja menarik warga kelaparan ke pusat bantuan kemanusiaan untuk kemudian menyerang mereka dengan kejam. Dalam delapan hari terakhir, serangan di lokasi distribusi bantuan yang dikelola Yayasan Kemanusiaan Gaza telah merenggut nyawa 102 warga sipil, yang disebut otoritas setempat sebagai “kejahatan mengerikan yang sengaja diulangi.”

Selain itu, blokade Israel selama hampir tiga bulan telah menyebabkan krisis pangan akut di Gaza. Harga bahan makanan melonjak drastis hingga 1.400%, sementara lebih dari 65.000 anak mengalami malnutrisi akut. Organisasi Pangan Dunia (WFP) bahkan melaporkan kehabisan stok bantuan makanan, memperparah kondisi kelaparan di wilayah tersebut.

Di tengah situasi yang memburuk, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) mengumumkan penggantian kepemimpinan dengan Johnnie Moore, seorang evangelis AS yang mendukung Israel secara aktif. Keputusan ini mendapat penolakan dari badan-badan PBB dan sebagian komunitas kemanusiaan, yang mengkhawatirkan kemungkinan militerisasi dan privatisasi bantuan yang dapat merugikan warga Palestina di Gaza.

Sementara itu, perubahan kepemimpinan di Hamas juga terjadi setelah serangkaian serangan udara Israel yang menewaskan para pemimpin senior Hamas, termasuk Muhammad Sinwar. Hal ini memunculkan Izz al-Din al-Haddad sebagai kandidat kuat untuk mengisi jabatan tersebut.

Di sisi lain, Houthi Yaman menyatakan kesiapan untuk eskalasi lebih lanjut dalam mendukung Palestina melawan Israel. Mereka telah melancarkan serangan terhadap Israel sebagai upaya untuk mengakhiri perang di Gaza. Israel sendiri telah merespons dengan menargetkan Yaman dalam serangan udara, termasuk serangan terhadap bandara internasional di Sanaa, ibu kota Yaman. Semua ini menunjukkan ketegangan yang terus meningkat di kawasan tersebut, dengan situasi kemanusiaan yang semakin memprihatinkan.

Source link